Rabu, 04 Februari 2015

Kendali Korden dengan Potensiometer


Kendali Korden dengan Potensiometer
Afifaturrahmah1,  Dyah Putri Puspitasari2, Feri Saputra Azat Sudrajat3,Samuel Beta4
Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-Mail : 1afifaturrahmah1206@yahoo.com, 2dyahputripuspitasari@yahoo.co.id,
3ferryazat@yahoo.com, 4sambetak2@gmail.com



Intisari – Untuk mempermudah mengendalikan korden dengan mengatur perputaran sudut korden, maka dalam proyek ini dibuatlah aplikasi ARDUINO menggunakan masukan potensiometer dan luaran berupa motor servo, potensiometer dan seven segment. Potensiometer masukan digunakan untuk menentukan gerakan korden,untuk menggerakan korden digunakan motor servo, sedangkan potensiometer luaran digunakan sebagai feedback pembanding antara keluaran dan input. Untuk menampilkan perputaran sudut korden digunakan seven segment, sedangkan ARDUINO sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata Kunci : ARDUINO, Potensiometer, Motor Servo, Seven segment.
Abstract to facilitate control blind by adjusting the rotation angle, then made an application in this project ARDUINO using potentiometer inputs and outputs such as servo motors, potentiometers and seven segment. Potentiometer inputs used to determine the movement of blind, to drive the blind  used servo motor, while the potentiometer output is used as a feedback comparison between output and input. To display the rotation angle of the blind used seven segment, while the ARDUINO as a controller and signal processing.

I.     Pendahuluan


Kemajuan teknologi kini semakin pesat, didukung dengan banyak kebutuhan manusia untuk mengerjakan sesuatu, kini ditekankan memakai teknologi karena mereka menganggap dengan adanya teknologi kini hidup dan pekerjaan mereka lebih efisien dan cepat. Dalam kehidupan kita sehari-hari dirumah, kita pasti melakukan banyak sekali kegiatan, diantaranya adalah membuka dan menutup korden jendela setiap hari dengan menghampiri jendela tersebut. Mungkin kita sudah terbiasa dengan kegiatan membuka dan menutup gorden jendela dengan menghampiri jendela ,tetapi ada kalanya kita ingin hal rutin tersebut dapat dikerjakaan secara otomatis, tanpa harus membuka dan menutupnya dengan menghampirinya. Oleh karena itu penulis mencoba membuat solusi alternatif dengan membuat Kendali Korden dengan Potensiometer yang terdapat box sebagai pengatur dari jarak jauh, sehingga untuk mengatur putaran korden tidak perlu menghampiri korden yang terpasang di jendela.

II.     Tinjauan Pustaka


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARDUINO ini.

A.    Potensiometer 


Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

1.     Elemen resistif
2.     Badan
3.     Penyapu (wiper)
4.     Sumbu
5.     Sambungan tetap pertama
6.     Sambungan penyapu
7.     Cincin
8.     Baut
9.     Sambungan tetap kedua
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

B.     Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol closed feedback (umpan balik loop tertutup), sehingga dapat di atur untuk menetukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor, di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, rangkaian gear , potensiometer dan rangkaian kontrol. Rangkaian gear yang ada pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Motor servo dikendalikan dengan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation/PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo.


Gambar 2. Motor Servo

Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat seperti yang diinginkan atau belum dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan.
Berdasarkan prinsipnya jadi motor servo dapat digunakan sebagai output dari hasil penyeleksi botol berlabel, Jadi saat pada botol terdapat label, maka poros akan berputar ke arah kiri dan saat tidak ada label pada botol, maka poros akan berputar ke arah kanan.

C.     Arduino

Board Arduino Uno ditunjukkan pada Gambar 2.21. berikut.

 

Gambar 2.21.Arduino Uno 
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk  menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDIUSB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFUmode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :
(Nurdiansyah, Bambang, et al. 2013)
ü  Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari  board.  Untuk  ke  depannya,  shield  akan  dijadikan  kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.
ü  Sirkit RESET yang lebih kuat.
 “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino  UNO dan versi 1.0  akan  menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari board Arduino pada tabel 2.3.

Mikrokontroler
ATMega 328
Operating Voltage
 5 V
Input Voltage (recommended)
7 – 12 V
Input Voltage (Limit)
6 – 20 V
Digital I/O Pins
14
Analog Input Pins
6
DC Current per I/O Pin
40 mA
DC Current for 3,3 V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB
SRAM
2 KB
EPROM
1 KB
Clock Speed
16 MHz

Tabel 2.3. Indeks board Arduino
.

D.     Seven segmen tiga digit


Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.  Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya.  LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”. Pada proyek kali ini kita menggunakan LED common Cathode.

LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)

Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED.  Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.

III.     PERANCANGAN ALAT

A.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.      Potensiometer
2.      Motor Servo
3.      Seven segment
4.      Potensiometer feedback

B.     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Blok diagram aplikasi ARDUINO menggunakan masukan sensor cahaya dengan luaran motor dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5. Blok Diagram Komponen Utama

C.     Perangkat Lunak

Untuk diagram alir, program aplikasi ARDUINO menggunakan masukan sensor cahaya dan keluaran motor.


Gambar 6. Diagram Alir


IV.     Pengujian Alat

Sensor putar atau potensiometer diuji dengan memutar posisi potensiometer, dengan cara memutar potensiometer tegangan yang masuk dari potensiometer ke pengkondisi sinyal berubah, ini menyebabkan nilai output yang dikeluarkan pengkondisi sinyal juga berubah dan menggerakan motor servo, servo yang bergerak menggerakan korden dan potensiometer feedback juga ikut bergerak, nilai potensiometer feedback dengan potensiometer input dibandingkan di pengkondisi sinyal, jika kedua potensiometer bernilai sama, maka gerakan motor akan berhenti, dan sudut putaran ditampilkan di seven segmen 3 digit.

V.     KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.    Potensiometer masukan berfungsi sebagai pemberi nilai masukan ke pengkondisi sinyal, posisi potensiometer menentukan gerakan motor.
2.    Motor servo sebagai keluaran penggerak posisi korden, gerakan motor servo ditentukan oleh posisi potensiometer masukan.
3.    Potensiometer umpan balik sebagai kendali umpan balik ke pengkondisi sinyal, potensiometer ini berfungsi untuk membandingkan nilai input dan output.
4.    Tampilan tujuh ruas sebagai output penampil besarnya sudut putaran motor yang bergerak.


REFERENSI





Nama penulis Afifaturrahmah, Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 22 April 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 13 Semarang, MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang, MTsN 1 Semarang, dan SMAN 3 Semarang. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.



Nama penulis Dyah Putri Puspitasari, Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 8 Agustus 1994. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK NU Jombang, SDN 1 Tampingan, SMPN 1 Boja, dan SMAN 1 boja. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.


Nama penulis Feri Saputra Azat Sudrajat. Penulis dilahirkan di Brebes tanggal 29 Juli 1993. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN  Janegara 01, SMPN 1 Jatibarang, dan SMKN 1 Adiwerna. Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.

Download Laporan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar