PENDETEKSI 10 KODE WARNA
MENGGUNAKAN SENSOR WARNA
Nurlaeli Fitriyani1, Rio
Nurcahyo1, Sasongko Bayu Aji1, Samuel BETA.2
1Mahasiswa dan 2Dosen Program
Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
|
|
Intisari -- Dalam pembacaan warna
dibutuhkan alat pendeteksi warna yaitu dengan menggunakan sensor warna. Maka
dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor warna TCS3200 dengan luaran motor Servo
yang dilengkapi dengan jarum penunjuk dan led Bargraph.Selain menggunakan
TCS3200 Modul GY-31, sebenarnya bisa menggunakan led RGB +LDR karena prinsip
kerjanya hampir sama dengan TCS3200 Modul GY-31 tetapi harus mengkalibrasi dulu
sebelum menampilkan data warna.
Kata Kunci : Arduino, Sensor Warna
(TCS3200), LED Bargraph, Motor Servo, 7 Segment
Abstract—In reading the color needed
detector color by using a color sensor. So in this study made use of an Arduino
application TCS3200 color sensor inputs with outputs servo motors are equipped
with a pointer LED Bargraph.In addition to using the Module TCS3200 GY-31, may
actually be using LED RGB + LDR because it works almost the same principle with
TCS3200 Module GY-31 but had to calibrate the color before displaying data.
Keyword :
Arduino, TCS3200 Color sensor, Bargraph LED, Servo, 7segement
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini
bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut,
membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk
mempermudah kehidupannya.maka kami membuat alat pembaca warna yang bertujuan
untuk karena setiap orang biasanya selalu berbeda pendapat masalah warna untuk
itu kami membuat alat pembaca warna otomatis agar setiap orang tidak berbeda
pendapat tentang masalah warna dan juga bisa digunakan sebagai modul
pembelajaran.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan alat
ini adalah :
1. sebagai
modul pembelajaran
2. Sebagai penampil warna agar setiap
orang tidak berbeda pendapat
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana alat yang didesain dengan mikrokontroller Arduino dapat
bekerja menggunakan sensor TCS3200 sebagai pendeteksi warna ?
2. Bagaimana cara menampilkan warna ?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun yang membatasi alat ini adalah :
1. Membaca warna dengan sensor warna TCS3200
2. Menggunakan motor servo, LED bargraph, 7
segmen untuk keluarannya
1.4 Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung
terhadap alat. Langkah - langkah
pembuatan Proyek ARM dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan perangkat lunak dan program
3. Implementasi program
4. Pengujian perangkat lunak dan perangkat
keras
5. Analisa
6. Laporan
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang
digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang
cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.
2.1 Arduino
Gambar 2.1 Papan
Arduino
Arduino adalah papan
mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (datasheet). Arduino ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, untuk mengaktifkan cukup menghubungkannya
ke komputer dengan kabel USB dengan adaptor AC-DC atau baterai.
“Arduino Uno beroperasi pada tegangan
eksternal dari 6-20 volt. ATmega328 ini memiliki memori sebesar 32 KB (0,5 KB
dari memori tersebut digunakan untuk bootloader) dan juga memiliki memori
sebesar 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM.
Arduino menggunakan software
processing tersendiri penggabungan dari bahasa C++ dan Java.” Arif (2012:1)
Gambar 2.2 IDE Arduino 1.0
”Software Arduino dapat diinstal di berbagai
sistem operasi seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri
dari 3(tiga) bagian:
1. Editor Program, untuk menulis program
dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah
bahasa prosesing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah
satu satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroler.
Uploader,
modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori mikrokontroler.”
Arduino Uno memiliki 14 digital input / output pin (dimana
6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16
MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua
yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer
dengan kabel USB atau kekuasaan itu dengan adaptor atau baterai AC-to-DC untuk
memulai.
Uno
berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak menggunakan FTDI chip
driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2)
diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah,
sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU . memiliki fitur baru
sebagai berikut:
1.
Pin out: tambah SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin
AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF
yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan
dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang
menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang
beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan
untuk tujuan masa depan.
2.
Sirkuit RESET kuat.
3.
16U2 atmega menggantikan 8U2.
2.2 Sensor TCS3200
TCS3200 and TCS3210
merupakan konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang
tersusun atas konfigurasi silicon photodiode dan konverter arus ke frekuensi
dalam IC CMOS monolithic yang tunggal. Keluaran dari sensor ini adalah
gelombang kotak (duty cycle 50%) frekuensi yang berbanding lurus dengan
intensitas cahaya (irradiance).
Di dalam TCS3200, konverter cahaya ke frekuensi
membaca sebuah array 8x8 dari photodioda, 16 photodioda mempunyai penyaring
warna biru, 16 photodioda mempunyai penyaring warna merah, 16 photodioda
mempunyai penyaring warna hijau, dan 16 photodioda untuk warna terang tanpa
penyaring.
4 tipe
warna dari photodiode telah diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak
seragaman dari insiden irradiance. Semua photodiode dari warna yang sama telah
terhubung secara parallel. Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari
photodiode(merah, hijau, biru, jernih) yang telah aktif.
Fitur Sensor TCS3200 antara lain :
1.
Konversi
Tinggi Resolusi Intensitas Cahaya ke Frekuensi
2.
Warna
Diprogram dan Full Skala Frekuensi Keluaran
3.
Berkomunikasi
Langsung Dengan Microcontroller
4.
Pasokan
tunggal Operasi (2,7 V sampai 5,5 V)
5.
Mempunyai
Power Down Fitur
6.
Kesalahan
Nonlinier Biasanya 0,2% pada 50 kHz
7.
Stabil
200 ppm / ° C Koefisien Suhu
8.
Bebas
Timbal (Pb) dan RoHS
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
-Kompatibel Paket “Surface Mount”
Gambar 2.3 Sensor TCS3200
Gambar 2.4 Blok
diagram fungsional TCS3200
Gambar 2.5
Karakteristik TCS3200
Catatan Penggunaan :
•
Tegangan,VDD
= 6V
•
Jarak
tegangan masukan, Semua masukan,Vi = −0.3 V to VDD + 0.3 V
•
Suhu
untuk beroperasi = −40°C to 85°C
•
Suhu
untuk penyimpanan = −40°C to 85°C
•
Temperatur
maksimum penyolderan sesuai dengan JEDEC J-STD-020A = 260°C
2.3 Motor Servo
Motor servo adalah
sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback
yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu
(axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo.
Motor servo disusun
dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum
putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur
berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.
Gambar 2.6 Motor
servo
Prinsip kerja motor servo :
Motor Servo akan
bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan
frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut
dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti
tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada
saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor
akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan
membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan
bertahan diposisi tersebut, dan sebaliknya.
2.4 LED Bargraph
Pada proyek ARM ini,
digunakan LED Bargraph sebagai luaran. LED Bargraph adalah susunan dari
beberapa LED (Light Emitting Diode) yang disusun satu baris dalam satu kemasan
khusus.
LED bargraph yang digunakan adalah jenis LED bargraph yang mempunyai 10
segmen, yaitu rangkaian 10 buah LED yang disusun berurutan dalam sebuah
kemasan. LEDbargraph dihubungkan ke perangkat Arduino, yangdifungsikan sebagai luaran.
Gambar 2.7 LED
Bargraph
2.5 7 segment
Seven Segment adalah suatu segmen- segmen yang
digunakan menampilkan angka. Seven segmen ini tersusun atas 7 batang LED yang
disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’
sampai ‘g’ dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1
atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan
menjadi satu sebagai kaki common.
Gambar2.8 7 Segment
Prinsip kerja 7 segment :
Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada
switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi
bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada
seven segment.
Seven
segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu
melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk
memudahkan penggunaan seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder(
mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal) atau seven segment
driver yang akan mengatur aktif tidaknya led-led dalam seven segment sesuai
dengan nilai biner yang diberikan.
2.6 LED RGB
Gambar 2.9 LED RGB
RGB merupakan model warna yang bergantung
kepada peranti: peranti yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB
yang berbeda, karena elemen warna (seperti fosfor atau pewarna) bervariasi dari
satu pabrik ke pabrik, bahkan pada satu peranti setelah waktu yang lama. Model
warna ini merupakan model warna yang paling sering dipakai. Contoh alat yang
memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera digital.
Kelebihan model warna ini adalah gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain
tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup banyak peralatan yang
memakai mode warna ini. Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan
printer, karena printer menggunakan mode warna CMYK, sehingga harus diubah
terlebih dahulu.
3. PERANCANGAN ALAT
Dalam perancangan
dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat pembaca warna, terdiri atas
perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik, dan perancangan
perangkat lunak(software). Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan
hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat
ini.
Gambar 3.1
Perancangan alat
1. Perancangan hardware
Perancangan dan
pembuatan elektrik ini meliputi pembuatan sensor warna dan led bargraph. LED
Bargraph yang digunakan memiliki 10 Segmen dan 20 Pin. LED Bargraph ini bekerja
pada tegangan maju 2,1 volt.
2. Perancangan software
Untuk diagram
alir, program aplikasi Arduino
menggunakan masukan sensor warna dan keluaran motor servo, 7 segment, led RGB dan led bargraph.
Gambar 3.2
Diagram Alir
4. PENGUJIAN ALAT
10 kertas warna dimasukkan ke lubang bagian sensor
warna, kemudian sensor warna akan mendeteksi warna kertas kemudian data yang
dihasilkan akan diprogram mikrokontroller ARM yang akan ditampilkan hasilnya
pada led bargraph, led RGB, motor servo, dan 7 segment.
5. KESIMPULAN
1. Sensor warna berfungsi untuk mendeteksi
warna sesuai dengan kertas warna yang di berikan
2. Penggunaan sensor warna sebagai inputan
menggunakan analog dan digital
3. Hasil yang akan ditampilkan ke motor servo
dan motor servo akan menunjukan warna sesuai dengan kertas warna yang diberikan
4. Led bargraph berfungsi sebagai indikator
6. DAFTAR PUSTAKA
7. BIODATA
Nama penulis Nurlaeli Fitriyani. Penulis dilahirkan di
Tegal, 4 Mei 1994.
Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK N 1 Slawi. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.2.14.
Nama penulis Rio Nurcahyo. Penulis dilahirkan di Semarang, 21 Desember 1992. Tahun 2012 penulis
telah menyelesaikan pendidikan SMK N 7 Semarang.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan
diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.2.16.
Nama
penulis Sasongko Bayu Aji.
Penulis dilahirkan di Demak, 17 November 1993.
Tahun 2012 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA N 1 Semarang. Pada tahun 2012 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.12.2.18.
Mantap sekali
BalasHapusbos, bagaimna cara merubah sensor TCs3200 untuk mendeteksi warna selain RGB ? misal warna coklat ??
BalasHapus